Catatan Kajian Tauhid bersama Ustadz Danang Abu Hafsah Hafizhahullahu Ta’ala

Matan Bab ini bisa dibaca online di https://islam-centers.net/id/components/com_book/books/islam-center.net-id_the_book_of_tawheed891527214.pdf hal. 141-142

Praktek menghilangkan sihir dari orang yang terkena sihir.

makna secara bahasa adalah seperti diatas, namun secara istilah agama adalah menghilangkan, menolak, mengobati sihir dari orang yang terkena sihir dengan sihir.

عن جابر رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم سئل عن النُّشْرَةِ؟ فقال: هي من عمل الشيطان.

Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- pernah ditanya tentang nusyrah (praktik melepaskan sihir dengan sihir). Beliau menjawab, "Ia merupakan perbuatan setan."

https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/3402

Detail hadits Riwayat Abu Dawud No.3868: https://sunnah.com/abudawud:3868

Ada dua macam Nusyrah (menghilang sihir dari orang yang terkena sihir):

  1. Jaiz (boleh), dengan menggunakan ruqyah Syar’iyah, do’a-do’a perlindungan dari Alqur’an/hadits, dan obat-obatan untuk ruqyah Syar’i, seperti daun bidara dan bekam. Untuk Surah-surah Ruqyah diantaranya: surah Al-Baqarah, Al-Fatihah, Ash-shoffat, qulhu, dan mu’awwidzatain dan dibaca dengan niat Ruqyah.
  2. Haram, dengan menggunakan sihir, semisal atau tandingan. yang umumnya mengandung kesyirikan. Jumhur Ulama sepakat akan hal ini, diiantara alasannya:

Catatan kajian Tauhid bersama Ustadz Danang Abu Hafsah Hafizahullahu ta’ala.

Tambahan: